Sebenarnya, mungkin sekali itu bukan pertemuan pertama kami karena kami belajar di Universitas yang sama, Universitas Indonesia. Ishaq merupakan mahasiswa FKM UI '14, sedangkan Syadza mahasiswi FMIPA UI '15.

Namun, hari itu kami baru mengenali wajah satu sama lain. Hari itu kami bertemu didampingi oleh Guru Ishaq. Pertemuan ini memang didesain untuk satu sama lain saling mengenal lebih jauh. Kami saling bertanya dan berdiskusi mengenai karakter dan kepribadian, rutinitas dan ibadah harian, visi misi pernikahan, serta rencana dan harapan di masa depan.

Alhamdulillah, atas izin Allaah Subhanaahu wa Ta'ala, pertemuan hari itu menguatkan diri kami masing-masing dan beberapa hari setelahnya kamipun memutuskan (setelah Istikharah & Musyawarah) untuk melanjutkan proses menjemput takdir Allaah ini.

Ishaq berkunjung ke Rumah Syadza bersama kedua orang tua Ishaq untuk bertemu dengan orang tua Syadza dengan maksud mengkhitbah Syadza.

Alhamdulillah, atas izin Allaah Subhaanahu wa Ta'ala, pertemuan ini berjalan dengan lancar dan Alhamdulillah Syadza menerima Khitbah Ishaq ✨

Pertemuan ini memang diikhtiarkan sebelum Ramadhan agar menyegarakan dan tetap optimal saat Ramadhan.

Pernikahan ini adalah pernikahan dua insan yang tidak sempurna dan penuh dengan kekurangan dan kesalahan. Semoga Allaah Subhaanahu wa Ta'ala menguatkan kami berdua untuk saling menguatkan dalam kebenaran dan kesabaran, saling menerima dan menyempurnakan kekurangan, saling mengisi kekosongan satu sama lain.

Semoga Allah turunkan sakinah kepada keluarga kami kelak. Buah dari sakinah itu adalah mawaddah dan rahmah. Semoga keluarga kecil kami kelak bisa menjadikan Al-Qur'an sebagai bekal utama untuk menjadi keluarga Qur'ani yang kelak menjadi cikal bakal Generasi Qur'ani.